Sesungguhnya tanda kekuasaan Allah yang menunjukkan keesaan Allah
dan bahwa Dia adalah pengatur alam semesta itu banyak sekali, tidak bisa
dihitung. Sebagaimana perkataan seorang penyair, “Dalam segala sesuatu
terdapat bukti bahwa Dia adalah zat yang esa”.
Di antara tanda kekuasaan Allah yang besar, bukti nyata keesaan-Nya
yang menunjukkan bahwa Dia itu benar-benar esa dan segala urusan itu
ada di genggaman-Nya dan diatur penuh oleh diri-Nya adalah angin yang
diatur oleh Allah sebagaimana yang Dia kehendaki. Angin itu bertiup
mengikuti perintah-Nya dan setelah mendapatkan izin dari-Nya.
Angin adalah makhluk yang diatur dan diperintahkan. Dia tidak bisa
datang atau pun pergi baik di waktu pagi atau pun sore kecuali dengan
seizin Tuhannya yang merupakan zat yang mengatur dirinya.
Semua gerakan angin itu dengan seizin-Nya. Semua tiupan angin itu
dengan perintah-Nya. Sekali lagi, angin adalah makhluk yang diatur dan
diperintah. Terkadang dia datang dengan membawa kabar gembira dan rahmat
Allah. Di waktu yang lain, dia membawa adzab dan hukuman Allah. Segala
urusan sepenuhnya ada di tangan Allah.
Angin adalah salah satu tanda kekuasaan Allah. Sepantasnya seorang
mukmin mengambil pelajaran dengan keberadaan angin. Dengan angin,
seorang hamba mengetahui betapa agungnya Allah, zat yang mengatur angin.
Dalam angin terdapat pelajaran dan nasihat yang sangat berharga
serta tanda kekuasaan yang menunjukkan keagungan dan kesempurnaan sang
pencipta.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya. Mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS ar Rum: 46).
“Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. al Baqarah: 164).
Memang benar, angin hanya menjadi tanda kekuasaan Allah bagi
orang-orang yang berakal. Mereka memutar akal mereka untuk mengambil
manfaat dan pelajaran dari berbagai tanda kekuasaan Allah yang
menunjukkan bahwa Dialah sang pengatur alam semesta dan menunjukkan
bahwa Dia adalah zat yang agung karena memiliki segala sifat
kesempurnaan.
Angin itu terkadang menjadi hukuman dan siksaan, di samping
terkadang menjadi nikmat dan rahmat. Itu semua terjadi dengan perintah
Allah. Dalam sebuah hadits yang sahih Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang mencaci maki angin dengan alasan bahwa angin itu sekadar
makhluk yang diatur dan diperintah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kalian mencaci angin karena angin itu diperintah”.
Hadits yang senada dengan hadits di atas jumlahnya banyak. Sebagiannya nanti juga akan kami sampaikan.
Diaturnya angin oleh Allah adalah sebuah nikmat yang sangat besar
bagi manusia. Hendaknya kita merasakan adanya nikmat tersebut dan
nilainya serta menyadari manfaat yang kita petik darinya. Seandainya
angin itu tidak diatur oleh Allah tentu tidak akan ada kehidupan bagi
manusia. Dunia hewan dan tumbuh-tumbuhan pun akan kacau balau. Makanan
akan rusak dan busuklah seluruh penjuru bumi.
Pengaruh dan manfaat angin itu sangat banyak, tak terhitung.
Seandainya angin itu hanya diam dan tenang tidak bergerak atau bertiup
maka seluruh bagian bumi ini terutama tumbuh-tumbuhan akan busuk.
Hewan-hewan akan menjadi bangkai.
Jadi bertiupnya angin itu sebuah nikmat. Karenanya ada pergerakan
udara. Udara pun menjadi bersih dan jernih. Berbagai penyakit hilang dan
berbagai nikmat, kebaikan dan manfaat besar pun datang. Semua itu
karena angin yang diatur oleh Allah.
Terkadang Allah mengirim angin yang mendorong mendung yang memuat
hujan. Hujan adalah kabar gembira dan pembawa berbagai kebaikan. Masih
banyak manfaat dan hasil yang akan dirasakan oleh manusia oleh sebab
angin. Oleh karena itu, dalam al Qur’an kita jumpai Allah menyebut angin
dalam bentuk jamak. Hal ini mengisyaratkan banyak dan besarnya manfaat
yang Allah letakkan pada angin.
Terkadang Allah mengirimkan angin sebagai siksaan dan hukuman.
Angin datang membawa adzab yang menjadi sebab mati dan hancurnya
manusia, tetumbuhan dan berbagai binatang. Hal ini terjadi sebagai
hukuman Allah dan pelajaran yang bisa dipetik oleh orang yang mau
mengambil pelajaran.
Di antaranya adalah kisah yang Allah ceritakan dalam al Qur’an
tentang hukuman yang Allah berikan kepada kaum ‘Aad yang merupakan kaum
Nabi Hud. Allah hancurkan mereka dengan angin.
“Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk” (QS adz Dzariyat:41-42).
Dalam kisah yang Allah tuturkan dalam al Qur’an, pada saat angin
adzab datang, saat pertama kali mengetahui hal tersebut, kaum ‘Aad
beranggapan bahwa angin tersebut membawa awan yang akan menurunkan
hujan. Mereka anggap bahwa angin tersebut adalah angin pembawa nikmat
dan kabar gembira.
“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. (Bukan!) bahkan Itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya. Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa” (QS al Ahqof:24-25).
Yang dimaksud ‘tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas)
tempat tinggal mereka’ adalah tidak ada lagi satu pun orang yang hidup
di dalam rumah-rumah mereka. Artinya seluruh mereka hancur dan mati
disebabkan angin tersebut cukup dalam sekejap mata saja dengan sekali
hembusan.
Sungguh ini adalah tanda dan bukti kekuasaan Allah yang sangat
besar. Seyogyanya orang-orang yang beriman mengambil pelajaran darinya.
Di antara hal yang luar biasa dalam angin adalah dia bisa memahami
perintah dan mentaati Tuhannya. Dia laksanakan semua perintah-Nya.
Di antara hal yang unik dalam angin adalah setiap hari Jumat angin
itu merasa takut. Angin itu paham bahwa hari Kiamat akan terjadi pada
hari Jumat. Karenanya setiap hari Jumat angin merasa takut dan khawatir
jangan-jangan Kiamat akan terjadi. Hal ini disebabkan Allah memberi
kemampuan untuk memahami bagi angin.
Dalam Sunan Ibnu Majah terdapat hadits yang kualitas sanadnya
sahih, Nabi bercerita tentang hari Jumat. Nabishallallahu ‘alaihi wa
sallam katakan,
“Pada hari Jumat Kiamat akan terjadi”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
“Tidak ada satu pun malaikat, langit, bumi, angin, gunung ataupun lautan melainkan merasa takut dan khawatir pada hari Jumat”.
Makhluk-makhluk ini merasa khawatir dengan terjadinya Kiamat pada
hari Jumat. Angin merasa takut dengan terjadinya Kiamat. Langit merasa
takut. Bumi merasa takut. Lautan pun merasa takut. Sayangnya, mayoritas
manusia lalai dan tidak memikirkan akan terjadinya Kiamat.
Sepatutnya kita mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan
Allah ini. Hendaknya hati kita merasa tergerak karena beriman,
menghadapkan hati, bertaubat dan kembali kepada Allah.
Terdapat dalam hadits yang sahih dari Nabi kita shallallahu ‘alaihi
wa sallam bahwa ketika angin bertiup kencang dan berhembus dengan kuat
seorang muslim berkewajiban untuk menghadapkan hatinya kepada Allah
dengan memohon, berharap kepada Allah akan kebaikan angin tersebut dan
meminta perlindungan kepada Allah akan keburukan angin tersebut.
Dalam sahih Muslim, ketika angin bertiup kencang, Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa,
“Ya Allah sesungguhnya aku meminta kebaikan angin ini dan kebaikan yang dibawanya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini dan keburukan yang dibawanya”.
Inilah petunjuk dan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Tidak sepatutnya kita menyibukkan diri dengan berbagai hal yang sebagian
orang saling mengingatkan untuk melakukannya padahal hal tersebut tidak
ada dalilnya dari sunah dan bukan bagian dari ajaran Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam .
Dalam kondisi angin bertiup kencang, hendaknya hati kita tergerak
untuk mengambil pelajaran dari berbagai tanda kekuasaan Allah. Ya Allah,
jadikanlah kami orang yang mengambil pelajaran dari ayat-ayat-Mu dan
tunjukilah kami jalan-Mu yang lurus. Ini yang bisa kami sampaikan. Aku
memohon ampunan untukku dan kalian serta seluruh kaum muslimin dari
seluruh dosa.
Mohonlah ampunan kepada-Nya niscaya Dia akan mengampuni kalian sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha penyayang. (Ustadz Aris Munandar/muslim.or.id)
Sumber : http://www.jurnalhajiumroh.com/post/dunia-islam/-mukjizat-angin-dan-kisah-kiamat-di-hari-jumat
Comments
Post a Comment